Tri
Agus Priyanto, Direktur PT Citra Waspphutowa, saat meninjau lokasi pembangunan
Tol Antasari-Depok, Kamis (4/2) menyampaikan bahwa pembangunan Tol
Depok-Antasari dibagi menjadi dua tahap.
Tahap
I adalah pembangunan Tol Antasari-Sawangan (Depok) dengan panjang 12 kilometer.
Pembangunan tahap pertama tersebut membutuhkan lahan 109 hektar namun
pembebasan lahan baru mencapai 90 persen.
“Padahal Tahap I dijadwalkan
semula dapat beroperasi awal 2016,” katanya.
Kemudian
tahap II adalah Sawangan-Bojong Gede (Bogor) sepanjang 9 kilometer namun
pembebasan lahan baru mencapai 20 persen dari total lahan seluas 71 hektar.
Ia
menjelaskan bahwa tahap I membutuhkan dana sekitar Rp 3,5 triliun dengan masa
hak konsesi 40 tahun.
Lalu
sebagai upaya untuk memperlancar arus lalu lintas di jaringan jalan arteri
eksisting atau akses dari/ke jalan tol. “Kami akan membangun jalan akses dan
jalan frontage sejauh 16 kilometer dilengkapi dengan dua buah simpang susun
yakni Antasari dan Krukut,” ujarnya.
Dalam
pelaksanaan konstruksi tahap I, ia mengatakan, lahan yang belum dibebaskan
tinggal 10 persen lagi. Akibat kendala lahan tersebut menyebabkan pengerjaan
konstruksi dilakukan dengan spot-spot atau terpisah. Dia pun berharap
pemerintah segera turun tangan guna memuluskan proyek ini.
Tri
mengatakan dalam melaksanakan konstruksi mendapatkan pinjaman Bank BRI sebesar
Rp 2,1 triliun. Dari total dana itu, sekitar 15 persennya atau senilai Rp 15
miliar sudah diserap.
Mengingat
proyek ini masuk kategori prioritas yang wajib selesai pada masa pemerintahan
Presiden Jokowi. Semestinya berbagai kendala harus diselesaikan seperti amanat
dalam Perpres No 3/2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis
nasional.
Ia
melanjutkan, pembebasan lahan yang terbilang sangat lambat, baik di tahap I
atau tahap II (Sawangan-Bojong Gede). Berdampak jadwal konstruksi yang mestinya
sudah mencapai 60 persen secara keseluruhan dalam setahun terakhir namun
kenyataanya progresnya baru sampai 25 persen.
"Kita masih menunggu
pengadaan lahan, akibat selama satu tahun ini progres konstruksi mencapai 25
persen,” ucapnya.
Menurut
Tri Agus, tidak ada kesulitan dalam pekerjaan konstruksi karena yang
paling menghambat adalah masalah pembebasan lahan. Ia berjanji akan segera
menyelesaikan konstruksinya apabila pembebasan lahan sudah 100 persen selesai.
(Sony)
Komentar :
Seharusnya
pembebasan lahan terlebih dahulu diselesaikan agar pada saat pembangunan Jalan
Tol tersebut lebih mudah untuk mengakses alat-alat berat. Belum lagi pengalihan
jalan yang pembangunannya melewati jalan utama, bisa terjadi kecelakaan bekerja
seperti runtuhnya material-material pembangunan jalan tol. Warga yang belum
terkena pembebasan lahan masih menunggu kabar untuk menerima ganti rugi
pembebasan lahan, karena pihak pemerintah sudah memberi kesepakatan untuk
secepatnya mengurusi biaya ganti rugi tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi.
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon